Laman

Selasa, 31 Januari 2017

Dua Renungan kita sebagai pewaris NU




Harlah NU ke 91, sebuah perjalanan panjang. Saksi bendera bintang Sembilan ini berkibar membentang di langit nusantara. Bendera panjang ini dipegang teguh oleh para kyai, sepuh, dan warga Nahdliyin. Sepanjang bentangan bendera ini NU mengayomi dan menjaga warga Nahdliyin. NU telah berjasa besar menjadi rumah bagi warga Nahdliyin, terutama umat Islam Indonesia.

Sedikit membaca kilas balik berdirinya NU pada tahun 1926, sejak awal berdirinya NU telah mengemban amanah untuk mengayomi warga Nahdliyin. Meski mewadahi organisasi masa berbasis Islam. NU tidak memisahkan diri dari kehidupan kenegaraan. Setiap babak perjalanan Indonesia NU selalu menjadi panglima garda terdepan yang membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Minggu, 29 Januari 2017

Ngerumpi Bunga dan Kupu-Kupu




Di suatu kota, terkenal dengan taman kotanya yang indah. Setiap hari warga kota mengunjungi taman tersebut. Pengunjung dari usia anak-anak, remaja dan dewasa. Puncak keramaian pengunjung pada sore hari. Taman menjadi tempat favorit pengunjung. Sarana merelaksasi dari kesibukan kerja, sekolah dan tempat bermain. Salah satu daya tarik taman terletak pada kebun bunganya. Terdapat berbagai macam jenis bunga di sana, seperti Matahari, Mawar, Melati, dan lainnya. 

Keberadaan bunga-bunga tersebut mengelilingi sisi taman. Baik di taman bermain, sisi kolam ikan dan lokasi taman utama dengan kumpulan bunga paling banyak. Dari semua sisi taman, tentu lokasi taman utama yang paling menarik pengunjung.

 Di sana terdapat bangku taman lengkap dengan ayunan. Di sekeliling taman berjejer rapi bunga-bunga dengan berbagai jenis. Belum lagi, kala sore hari keindahan bunga-bunga itu menarik sekawanan Kupu-Kupu, Lebah dan Kumbang. Kebanyakan komentar pengunjung taman utama bunga-bunganya hidup. Bila angin berhembus bunga-bunga itu menari searah gerakan angin ke kiri dan ke kanan. Setelah hujan turun pun, wajah bunga tampak lebih segar. Hujan sore ini, memandikan bunga-bunga di taman.

Politik Digosok semakin Asyik


foto : suara-bekasi.com

Hari ini sudah akhir bulan Januari, tidak terasa lusa sudah masuk bulan Februari. Di bulan Februari beberapa daerah menyelenggarakan pilkada. Secara serentak daerah terkait akan memilih pemimpin barunya. Tiga menit di bilik suara akan menentukan nasib daerah terkait selama lima tahun ke depan. Semoga kita mendapatkan pemimpin yang amanah (aamiin).

Berbicara tentang politik, tiba-tiba saya teringat pada satu percakapan dengan teman saya.

Dia : “ Mba kenapa politik cenderung kotor, orang yang sudah terlanjur berpolitik rawan korupsi ?”
Saya : “ Iya tidak semua kotor, di politik ada juga yang bersih, karena banyaknya yang kotor jadi terlihat kotor semua”.
Dia : “Berarti politik banyak buruknya, banyak orang yang baik masuk politik jadi ikutan buruk”,
Saya : “ Tidak bisa disamaratakan juga mba, politik itu tidak beragama. Yang beragama itu pelaku politik. So, jangan salahkan politik, salahkan pelaku politik yang mengamalkan agamanya”.

Sabtu, 28 Januari 2017

Langit Senja


foto : KABAR2.com

Langit Senja

Di sebuah sudut kota
Di satu bangku panjang

Melihat sang senja mendekati bumi

Temaram sinarnya membasuh tanah

Sendiri
Menyepi
Sepi
Menyepi

Jangan sampai Tol jadi ‘cambuk’ bagi Warga



foto : metronews.com

Salah satu indikator kesuksesan pemerintah daerah dalam melayani masyarakat adalah pembangunan fisik. Semakin banyak pembanngunan fisik dibangun semakin baik pula pelayanan pemda. 

Pembangunan fisik menjadi salah satu indikator pencapaian suatu pemerintah daerah. Tingginya pembangunan fisik yang berjalan semakin tinggi pula pelayanan pemda kepada masyarakat. Pembangunan fisik ini meliputi pembangunan gedung pelayanan masyarakat seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pembangunan fisik lainnya.



Berjalannya suatu program pemda tergantung pada kerjasama semua elemen mulai dari pemda daerah sampai tingkat grass root di masyarakat. Sekali saja, interaksi ini terputus di salah satu elemen akan berakibat fatal. Proses akan mandeg sementara bahkan berujung pembatalan proyek.

Salah satu kasus yang saya soroti tentang, kasus pembebasan tanah pada proyek jalan tol Batang-Semarang. Terutama pembebasan tanah di wilayah Kendal. Sebagian masyarakat Kendal menolak mentah-mentah tawaran harga tanah yang ditawarkan oleh pemda setempat. 

Bahkan urusan pembebasan tanah harus bergulir ke meja pengadilan. Alotnya komunikasi antara warga dengan panitia pembebasan tanah menjadi sorotan utama. Sehingga turun tangannya pejabat daerah mutlak, sangat ditunggu kontribusinya. Jika Pemda Kendal hingga Pemda Jawa Tengah pasif, malapetaka akan terjadi. Bom tinggal menunggu waktu saja, paling fatal proyek jalan tol ini bisa terancam gagal. 

Hingga kini menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso, data lahan yang sudah bebas baru 32,23 hektare dari total 124,05 hektare atau hanya 26 persen dari angka itu. Sehingga hanya sekitar 21,5 persen yang dapat digunakan untuk aktivitas konstruksi.

Entah ke depan nasib warga atau proyek jalan tol seperti apa masih menjadi tanya tanya besar? Lalu siapa yang bertanggung jawab terhadap proyek ini? 

Sekali lagi, pembangunan fisik adalah bentuk pelayanan Pemda kepada masyarakat. Jangan sampai-justru jalan tol –ini menjadi cambuk yang merugikan masyarakat. Wallohu ‘alam.

Kamis, 26 Januari 2017

Ulama : teman dunia-akherat



ilustrasi surga. foto : syahida.com


Pernahkah sahabat mendengar sebuah lirik lagu “ Janganlah bercermin di air keruh karena kamu tidak akan melihat wajahmu, janganlah berteman dengan orang yang buruk tingkahnya”. Secara tersurat lirik lagu tersebut menjelaskan lingkungan teman yang buruk dapat mempengaruhi sikap menjadi buruk.

Bahkan suatu studi psikologi menyebutkan sifat kita tergantung dari lima teman dekat kita. Misal kelima teman dekat kita adalah orang-orang yang boros, kemungkinan besar kita bersikap boros.

Rabu, 25 Januari 2017

Acara Milad GPK Taichung, Taiwan


Gerakan Peduli Kendal (GPK) Taichung, Taiwan telah mengadakan rangkaian acara milad kedua. Untuk wilayah korwil Taichung pada 11 Desember 2016. Tanggal acara mundur dari rencana semula pada bulan November 2016, dikarenakan kesibukan anggota GPK Taichung.

Meski begitu acara milad itu menjadi sarana silaturahmi bagi para Buruh Migran Indonesia Taichung Peduli (BMITP), yayasan, dan organisasi lainnya untuk saling berkumpul. Acara dihadiri sekitar 50 orang.
" Tujuan acara bisa jadi ajang silaturahmi dengan BMI Taichung Peduli, beberapa organisasi wilayah tidak hanya dari Kendal",

Ini 9 Alasan kenapa harus fanatik NU



lensatangerang.com
Nahdlatul Ulama adalah organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. NU mewadahi dan menganyomi masyarakat muslim dalam segala aspek kehidupan. Aspek tersebut meliputi reliji/keagamaan, dan lingkup sosial kebermasyarakatan secara luas. 
 
Bila merujuk dari laman www.nu.or.id  Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunah waljama’ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis). 

Selasa, 24 Januari 2017

Ngaji kepemimpinan kepada 'Pendekar Rakyat'




Siapa tidak mengenal Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal Gus Dur? Presiden keempat Indonesia ini sangatlah kharismatik. Dia berasal dari kalangan kyai. Lahir dari rahim Nahdlatul Ulama. Perjalanan kyai Tebu Ireng menduduki kursi presiden Indonesia tidaklah berjalan mulus. Penuh onak dan duri. Sikut sana singkut sini. Meski begitu dengan ketulusan hati, Gus Dur tetap melaksanakan amanah jabatan presidennya dengan baik.
  
Kisah teladan kepresidenan Gus Dur terabadikan dalam lirik lagu sederhana ciptaan Dalang Poer Gus Dur Pendekar Rakyat. Secara gamblang lirik lagu tersebut menjelaskan lika-liku Gus Dur ketika menjabat presiden. Betapa seorang pemimpin harus mengemban tugas berat. Untuk mensejahterakan rakyatnya. Presiden memposisikan diri sebagai pemimpin sekaligus pelayan rakyat. 

Rindu Gus Dur

                                                sumber foto http://www.simpulsemarang.org/

Gus......
Apa kabarmu disana.....???

Gus.....
Lihatlah kami sodaramu...
Lihatlah kami temanmu...,
Lihatlah kami Kawanmu...
Lihatlah kami anakmu....
Lihatlah kami santrimu...
Lihatlah kami muridmu....

Senin, 23 Januari 2017

'Overdosis' urbanisasi

                                                         Khoirul's Blog - WordPress.com

Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Membeludaknya jumlah penduduk membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif meliputi tersedianya potensi sumber daya manusia yang besar. Untuk mengelola sumber daya alam yang ada. Sementara dampak negatif berupa kekurangan fasilitas untuk menyokong kehidupan semua penduduk.