lensatangerang.com |
Bila
merujuk dari laman www.nu.or.id Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunah waljama’ah,
sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis)
dengan kaum ekstrem naqli (skripturalis).
Karena itu sumber pemikiran bagi NU
tidak hanya al- Qur’an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal ditambah
dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu
seperti Abu Hasan Al- Asy’ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi.
Kemudian dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi’i dan
mengakui tiga madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana
yang tergambar dalam lambang NU berbintang 4 di bawah.
Sementara dalam bidang
tasawuf, mengembangkan metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang
mengintegrasikan antara tasawuf dengan syariat.
Gagasan
kembali ke khittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk
menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah, serta merumuskan kembali
metode berpikir, baik dalam bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskan
kembali hubungan NU dengan negara. Gerakan tersebut berhasil membangkitkan
kembali gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
Maka
hal wajib bagi kaum nahdliyin untuk mencintai NU. Berani menjaga dan
memperjuangkan kemaslahatan NU. Ada 9 alasan kenapa harus fanatik kepada NU :
1.
Karena
NU dianugerahkan oleh Allah untuk Indonesia lewat para wali Allah. Para
kyai-kyai NU adalah orang-orang pilihan yang mendapat keutamaan dari Allah SWT.
Penerus ilmu Allah SWT yang secara turun-temurun dari risalah baginda Nabi
Muhammad SAW.
2.
Kontribusi
NU terhadap Kemerdekaan sangat besar bagi Indonesia. Tetap konsisten menjaga kedamaian, menjaga persatuan
dan kesatuan seluruh ummat tidak hanya untuk ummat Islam saja tapi semua ummat di
Indonesia (catatan penting).
Keberadaan NU tidak bisa terlepas dari sejarah kemerdekaan
Indonesia. Indonesia berhutang besar kepada para pejuang NU. Semasa kemerdekaan
pendiri NU Hadratus Syech Hasyim ‘Asyari menjadi panglima terdepan melawan
penjajah.
Hadratus Syech Hasyim ‘Asyari bersama para santri berjuang mempertahankan
kesatuan NKRI. Bahkan Hadratus Syech Hasyim ‘Asyari menyerukan jargon cinta
tanah air adalah bagian iman kepada Allah SWT ("Hubbul wathan minal iman").
,
,
3.
Fanatik
terhadap NU itu tidak merugikan orang lain, kelompok, golongan, ajaran atau firqah
yang lain. Karena NU tidak mudah untuk menyesat-nyesatkan atau mengkafir-kafirkan
kelompok atau ajaran yang lain.
Ahlussunnah
meyakini bahwa hukum syar’i adalah hak mutlak milik Allah subhanahu
wata’ala yang wajib dikembalikan kepada-Nya semata, termasuk hukum takfir.
Mereka
tidak akan mendahului Allah dalam penetapan hukum syar’i sebagai perwujudan
firman Allah ta’ala. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (al-Hujurat: 1).
4.
Kenapa
saya fanatik terhadap NU karena NU tidak hanya menjunjung tinggi Ukhuwah
Islamiyyah tapi juga Ukhuwah Basyariyyah (persaudaraan seluruh ummat). NU merangkul dan bersaudara kepada sesama. Tidak pandang bulu merangkul semua kalangan tidak terbatas pada kelompok tertentu.
Islamiyyah tapi juga Ukhuwah Basyariyyah (persaudaraan seluruh ummat). NU merangkul dan bersaudara kepada sesama. Tidak pandang bulu merangkul semua kalangan tidak terbatas pada kelompok tertentu.
5.
NU
itu sebagai Mayoritas Ummat Islam (Assawadul A'dzam) yang menganut ajaran
Ahlussunah wal Jama'ah.
Ahlussunah wal Jama'ah.
6.
Selalu
konsisten menjaga tradisi dan amaliah Ulama Salaf yang sanadnya sampai
kepada Rasulullah Saw.
kepada Rasulullah Saw.
7.
NU
adalah Organisasi Islam yang lahir dari bumi pertiwi. Jadi NU akan selalu
bersama Negara "Hubbul wathan minal iman"
bersama Negara "Hubbul wathan minal iman"
8.
NU
mempunyai konsep pendidikan Islam yang mengedepankan Adab Menerapkan
ajaran Islam yang Rahmatan lil 'alamin sehingga tidak ada lulusan pesantren NU
yang menjadi Teroris.
ajaran Islam yang Rahmatan lil 'alamin sehingga tidak ada lulusan pesantren NU
yang menjadi Teroris.
9.
Ini
yang paling penting kenapa saya
fanatik terhadap NU karena "NU
saklawase".
fanatik terhadap NU karena "NU
saklawase".
Sumber Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar