Laman

Kamis, 26 Januari 2017

Ulama : teman dunia-akherat



ilustrasi surga. foto : syahida.com


Pernahkah sahabat mendengar sebuah lirik lagu “ Janganlah bercermin di air keruh karena kamu tidak akan melihat wajahmu, janganlah berteman dengan orang yang buruk tingkahnya”. Secara tersurat lirik lagu tersebut menjelaskan lingkungan teman yang buruk dapat mempengaruhi sikap menjadi buruk.

Bahkan suatu studi psikologi menyebutkan sifat kita tergantung dari lima teman dekat kita. Misal kelima teman dekat kita adalah orang-orang yang boros, kemungkinan besar kita bersikap boros.


Maka carilah teman yang baik sikapnya. Karena mereka adalah asset kita menjadi orang yang lebih baik. Lalu pertanyaannya orang yang baik itu seperti apa? Apakah orang yang selalu mentaktaktir makan teman-temannya. Orang yang memberikan kita kado ulang tahun atau teman yang selalu memajang foto selfie di media sosial ?

Menurut pandangan pribadi saya, teman yang baik adalah teman yang amanah / dapat dipercaya, teman disaat kita tertawa dan di saat kita sedih, menerima kita apa adanya, menasihati kekeliruan kita, dan teman dunia-akherat.

Sementara dalam pandangan Islam, teman yang baik adalah teman yang mengajak kita agar lebih dekat kepada Allah SWT. Contoh : teman yang selalu meng-sms kita sekadar mengingatkan sholat tepat waktu, banyak sedekah, atau mengingatkan untuk sabar.

Maka kita dianjurkan untuk berteman dengan orang-orang baik. Bagi kita kaum NU, sudah sewajarnya bergaul dengan para ulama, alim, kyai-kyai. Dari mereka kita mendapatkan pendidikan ruhiyah, beribadah kepada Allah.

Dalam kisah menyebutkan Seseorang bertanya kepada Imam Hasan Al Basri "wahai Imam hasan katakan amalan apa yang bisa membuat aku dekat dengan Allah dan menyelamatkan diriku ditempat terbaik di yaumil akhir (jannah) dan imam Hasan menjawab "cintailah para auliya atau ulama (orang yang dekat dengan Allah) dan berharap ketika Allah menatap hati para kekasihnya itu dan disana tertulis namamu, dan itu akan membuat Allah membiarkan engkau bersama mereka di tempat terbaik Nya" In syaa Allah, Aamiin.

Mencinta Para Ulama

Ulama adalah orang-orang yang berjuang di jalan Agama melalui ilmu. Mereka adalah orang-orang yang mewarisi Nabi dalam menjaga dan mensyiarkan ilmu agama. Mensyiarkan pengetahuan pada umat agar tetap berpegang pada kebenaran diatas Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Ulama berperan mendidik dan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada umat agar mereka berilmu dalam beramal.

Sudah sepatutnya kita kaum Nahdliyin mengikuti dan mencintai para ulama dan kyai. Rasulullah SAW bersabda:
وقال صلى الله عليه وسلم: أكرموا العلماء فإنهم عند الله كرماء مكرمون
“Handaknya kamu semua memuliakan ulama’, karena mereka itu orang-orang yang mulia menurut Allah dan dimulyakan.” (Kitab Lubabul Hadits) .

Dengan mengikuti para ulama dan kyai serta teman-teman alim lainnya, setidaknya kita telah berikhtiar memesan satu tiket jalan menuju surga aamiin. 

Referensi :

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar