Laman

Minggu, 19 Februari 2017

Mencari Masalah


http://blog.readytomanage.com/what-is-a-good-problem-solving-assessment/



Mencari masalah ? Lagi-lagi judul yang mencengangkan bukan. Ketika semua orang lari dari masalah, mengeluh dengan masalah. Kita justru mencari masalah. Sebelumnya saya paparkan apa itu masalah?
Terlepas dari berbagai kajian definitive, pokoknya yang namanya masalah itu –sesuatu hal yang membuat orang stress, galau, bingung, depresi dan lain-lain. 

Nah, kalau dilihat dari penjelasan itu- jatuh cinta pun termasuk masalah? Nah Lho? Sekilas karena cinta membuat masalah kesepian, merana, rindu bagi pemilik cinta. apalagi kalau cinta bertepuk sebelah tangan.
Oke, singkatnya semua hal bisa menjadi masalah. Termasuk hal indah pun seperti jatuh cinta bisa menjadi masalah. Lalu poin yang ingin saya tarik tentang mengenal masalah yang kita alami. Seiap orang memiliki masalah dengan kadarnya masing-masing.

Setiap manusia yang hidup pasti punya masalah. Jadi ketika masalah itu datang, bersyukurlah? Yes ! itu tandanya kalau kita ini masih hidup.

Masalah yang datang itu telertak pada cara pandang kita melihat dan menyelesaikan masalah. Dua rahasi ini jika dipahami deengan baik, insya allah kita akan happy dengan masalah.

Yup, asal muasal masalah dari harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu respon kita terhadap suatu hal itu- menimbulkan emosi. Emosi bisa meliputi emosi positif seperti girang, senyum-senyum sendiri J , atau emosi negatif kecewa dan marah-marah tak jelas.

Nah dari respon kita itu akan mempengaruhi tindakan kita untuk menyesaikan masalah. Jiwa yang diliputi sikap syukur dan optimis- melihat masalah adalah anugerah- bukan menjadi suatu beban. Justru batu pijakan melangkah lebih baik.

Misal :
-Seorang pengusaha mengalami kerugian puluhan juta. Sebelum menginjak ke solusi praktis. Cara pandang melihat masalah menyumbang 80% penyelesaian masalah dengan baik. 

Sikap optimis misalnya memandang naik dan turunnya laba-rugi dalam dunia bisnis adalah hal biasa. Dimana semua orang/ pebisnis pasti mengalaminya. Pengusaha yang telah memiliki cara pandang seperti ini akan lebih mudah menentukan langkah benar untuk menyelesaikan masalahnya. Sekalipun nanti metode penyelesaian masalah tidak tepat- dengan bekal sikap optimis ini- dia bisa mengubah masalah menjadi peluang- kesalahan total bisa menjadi pengalaman EMAS.

Bekal dan modal merintis dunia bisnis yang lebih gemilang. Bukankah batu permata yang ditempa, dipanaskan dan dibentur-benturkan menjadi permata (perhiasan) lebih baik daripada batu permata yang masih berbentuk batu di pegunungan. Kesimpulannya setiap jerih payah, kesakitan beriringan dengan perjuangan 

Namun hasilnya akan berbeda dengan mental pesimis- segala ENEG –energi negative yang berhembus di dadannya terstimulasikan ke otak- dan mewujudkan dalam tindakan. Si pengusaha jenis ini cenderung gagal menyelesaikan masalah. Karena mind set cara pandang masalah sudag gagal

Satu motto hidup yang terus memotivasi saya:

NIKAMTILAH SETIAP PROSES, DAN SYUKURILAH SETIAP HASIL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar