Saat pertama bersua, tanpa kita sadari rasa itu sudah ada. Rasa yang begitu besar, begitu dalam dan
begitu tidak masuk akal.
Rasa yang dibungkus dalam canda, rasa yang terbias oleh nasehat, rasa
yang terukir lewat pesan. Dan rasa yang hanya bisa kita ungkapkan dalam doa.
Rasa yang begitu suci yang tidak tercampur oleh nafsu untuk harus saling
memiliki, rasa yang begitu murni yang tidak terkontaminasi oleh nafsu birahi,
rasa yang begitu indah seindah lantunan doa kita di sepertiga malam.
Rasa yang hanya Tuhan Sang Penguasa Rasa yang mampu memberi kuasa
Kemana rasa ini akan bermuara, Kemana rasa ini akan berakhir, dan dimana rasa
ini pada akhirnya akan berhenti dan menepi.
Rasa yang begitu besar tapi tidak mengecilkan logika. Rasa yang
begitu dalam tapi tidak menyempitkan nalar.
Dan rasa yang begitu hidup tapi tidak mematikan hati. Rasa yang
tidak pernah kita ungkapkan tapi bisa kita rasakan. Rasa yang tidak pernah kita
tuliskan tapi selalu bisa kita hafalkan.....
Bukan tentang rasa untuk menguasai. Bukan tentang rasa untuk
mengatur. Bukan tentang rasa untuk mendikte.
Dan bukan tentang rasa untuk membatasi Tapi ini tentang sebuah rasa
untuk memberi kebahagiaan satu sama lain. Tentang sebuah rasa untuk saling
memberi kenyamanan Dan tentang sebuah rasa untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi dari sebelum rasa ini ada.
Rasa yang tidak pernah memikirkan untung rugi. Rasa yang tidak
pernah saling membebani. Rasa yang tidak pernah saling membatasi.
Dan pada akhirnya...
Ini tentang sebuah rasa yang semakin membuat kita dekat dengan Sang
Penguasa Rasa.
Dan semakin akrab dengan Sang Pemberi Rasa. Rasa yang begitu indah
ketika kita untai dalam sebuah doa dan rasa yang menjadi sebuah pengharapan
hanya kepada sang Pemilik Rasa..... ( Munifah, 10 Februari 2017 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar