Laman

Selasa, 07 Februari 2017

Terima Kasih, Lelaki Masa Lalu



Sumber foto : belumtahu.com

Terima Kasih Untukmu, Lelaki yang Pernah Menawarkan Masa Depan Pagi masih setia datang tepat pada waktunya dan senja juga selalu datang dengan setiap keindahannya. Ketika aku memutuskan untuk berhenti, tak ada satu hal pun yang berubah. Rutinitasku juga masih aku lakukan, sama persis seperti biasanya.

Semua masih tetap sama. Hanya saja, tak ada lagi sapa, Tak ada lagi tawa renyah kita saat bercerita sambil menghabiskan malam. Aku menulis ini bukan karena merindukanmu atau mengharap kau untuk kembali.
Rinduku seakan sudah pergi tak berjejak. Harapan-harapan yang sempat membuncah juga sudah terbang entah kemana. Rasa yang pernah meluber juga sudah menguap dan menghilang begitu saja.


Hatiku sudah jauh lebih baik. Mataku sudah sangat terbiasa tanpa melihatmu. Telingaku sudah lebih nyaman tanpa kicaumu. Bibirku sudah tak tertarik lagi menyebut namamu. Kau tau itu artinya apa?

Artinya hidupku menjadi lebih sempurna tanpa kehadiranmu. Dengan segala rasa nyaman yang aku dapatkan sekarang, aku hanya ingin berterima kasih padamu. Terima kasih atas segala bahagia yang pernah kau berikan padaku. Terima kasih atas setiap jengkal hari yang sudah pernah aku lewati bersamamu. Terima kasih atas tawa yang selalu kau hadirkan di setiap kebersamaan kita.

Terima kasih atas nasehat dan kalimat hangat yang selalu kau berikan setiap aku merasa gundah. Terima kasih atas perhatianmu yang selalu tercurah untukku. Terima kasih sudah pernah menawarkan masa depan padaku walaupun hanya rasaku saja. Tak sedikitpun ada rasa menyesal di hatiku pernah bertemu dan mempunyai cerita hidup bersamamu. Mengenalmu, menjalani hari-hari bersamamu,

Terima kasih. Terima kasih sudah melukis pelangi terindah dalam hidupku walau akhirnya aku tak pernah menikmati indahnya. Hidupku sekarang tentu saja lebih bahagia tanpamu karena tak ada lagi lelaki yang menawarkan kebahagiaan semu padaku. Setelah aku memutuskan untuk berhenti , jalan itu sudah aku tutup, aku gembok, dan kuncinya aku buang. Sekali lagi aku ingin mengucapkan terima kasih.

Kedatanganmu di hidupku sudah merubah persepsiku tentang laki-laki. Kepergianmu di hidupku juga sudah membuat aku belajar banyak hal, terutama tentang tanggungjawab, komitmen dan sebuah konsistensi. Terima kasih sudah mengajarkanku tertawa saat menangis. Terima kasih sudah membuatku merasa dihargai sebagai wanita. Terima kasih telah memperlakukanku seperti seorang putri raja.

Terima kasih sudah menjagaku dengan penuh rasa sabar. Terima kasih sudah selalu ada setiap aku membutuhkanmu. Berbahagialah..... Terima kasih sudah memilihkan jalan ini untuk aku jalani. Terima kasih sudah memberikanku kesempatan untuk mendapatkan cinta yang lebih besar dari cintamu di masa depanku nanti.

Terima kasih sudah memberikan pengalaman berharga yang bisa aku ceritakan pada anak laki-lakiku tentang bagaimana harusnya seorang laki-laki bersikap. Terima kasih, karena dengan ini, itu artinya kau memberikanku kesempatan untuk mendapatkan sesosok laki-laki yang jauh lebih baik, lebih membawaku dekat dengan Rabb-ku, lebih menghargai aku, lebih bertanggungjawab, lebih menjaga komitmen, lebih konsisten, lebih setia, lebih menjaga kehormatan, lebih bisa menerimaku.

Aku tak pernah mendoakan hal-hal buruk terjadi di hidupmu. Aku hanya ingin mengingatkan saja, lebih berhati-hati lagi dalam bertutur kata, bersikap dan bertindak. Karena sebab akibat selalu ada. Karena hukum tanam tuai juga masih belum punah. Dan karena Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat. Sekali lagi, terima kasih.

Karena dengan caramu ini, aku menjadi semakin yakin bahwa Tuhan memang sangat menyayangiku,
DIA akan menggantikan dengan hal yang baik untuk hidup dan masa depanku kelak. Salam dari aku, Wanita yang kadangkala masih merasa rapuh, tapi sudah tak lagi menangis ketika menulis ini....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar