Sumber foto : belumtahu.com |
Terima Kasih Untukmu, Lelaki yang Pernah Menawarkan Masa Depan Pagi
masih setia datang tepat pada waktunya dan senja juga selalu datang dengan
setiap keindahannya. Ketika aku memutuskan untuk berhenti, tak ada satu hal pun
yang berubah. Rutinitasku juga masih aku lakukan, sama persis seperti biasanya.
Semua masih tetap sama. Hanya saja, tak ada lagi sapa, Tak ada lagi
tawa renyah kita saat bercerita sambil menghabiskan malam. Aku menulis ini
bukan karena merindukanmu atau mengharap kau untuk kembali.
Rinduku seakan sudah pergi tak berjejak. Harapan-harapan yang
sempat membuncah juga sudah terbang entah kemana. Rasa yang pernah meluber juga
sudah menguap dan menghilang begitu saja.
Hatiku sudah jauh lebih baik. Mataku sudah sangat terbiasa tanpa
melihatmu. Telingaku sudah lebih nyaman tanpa kicaumu. Bibirku sudah tak
tertarik lagi menyebut namamu. Kau tau itu artinya apa?
Artinya hidupku menjadi lebih sempurna tanpa kehadiranmu. Dengan
segala rasa nyaman yang aku dapatkan sekarang, aku hanya ingin berterima kasih
padamu. Terima kasih atas segala bahagia yang pernah kau berikan padaku. Terima
kasih atas setiap jengkal hari yang sudah pernah aku lewati bersamamu. Terima
kasih atas tawa yang selalu kau hadirkan di setiap kebersamaan kita.
Terima kasih atas nasehat dan kalimat hangat yang selalu kau
berikan setiap aku merasa gundah. Terima kasih atas perhatianmu yang selalu
tercurah untukku. Terima kasih sudah pernah menawarkan masa depan padaku
walaupun hanya rasaku saja. Tak sedikitpun ada rasa menyesal di hatiku pernah
bertemu dan mempunyai cerita hidup bersamamu. Mengenalmu, menjalani hari-hari
bersamamu,
Terima kasih. Terima kasih sudah melukis pelangi terindah dalam
hidupku walau akhirnya aku tak pernah menikmati indahnya. Hidupku sekarang
tentu saja lebih bahagia tanpamu karena tak ada lagi lelaki yang menawarkan
kebahagiaan semu padaku. Setelah aku memutuskan untuk berhenti , jalan itu sudah
aku tutup, aku gembok, dan kuncinya aku buang. Sekali lagi aku ingin
mengucapkan terima kasih.
Kedatanganmu di hidupku sudah merubah persepsiku tentang laki-laki.
Kepergianmu di hidupku juga sudah membuat aku belajar banyak hal, terutama
tentang tanggungjawab, komitmen dan sebuah konsistensi. Terima kasih sudah
mengajarkanku tertawa saat menangis. Terima kasih sudah membuatku merasa
dihargai sebagai wanita. Terima kasih telah memperlakukanku seperti seorang
putri raja.
Terima kasih sudah menjagaku dengan penuh rasa sabar. Terima kasih
sudah selalu ada setiap aku membutuhkanmu. Berbahagialah..... Terima kasih
sudah memilihkan jalan ini untuk aku jalani. Terima kasih sudah memberikanku
kesempatan untuk mendapatkan cinta yang lebih besar dari cintamu di masa
depanku nanti.
Terima kasih sudah memberikan pengalaman berharga yang bisa aku
ceritakan pada anak laki-lakiku tentang bagaimana harusnya seorang laki-laki
bersikap. Terima kasih, karena dengan ini, itu artinya kau memberikanku
kesempatan untuk mendapatkan sesosok laki-laki yang jauh lebih baik, lebih
membawaku dekat dengan Rabb-ku, lebih menghargai aku, lebih bertanggungjawab,
lebih menjaga komitmen, lebih konsisten, lebih setia, lebih menjaga kehormatan,
lebih bisa menerimaku.
Aku tak pernah mendoakan hal-hal buruk terjadi di hidupmu. Aku
hanya ingin mengingatkan saja, lebih berhati-hati lagi dalam bertutur kata,
bersikap dan bertindak. Karena sebab akibat selalu ada. Karena hukum tanam tuai
juga masih belum punah. Dan karena Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat.
Sekali lagi, terima kasih.
Karena dengan caramu ini, aku menjadi semakin yakin bahwa Tuhan
memang sangat menyayangiku,
DIA akan menggantikan dengan hal yang baik untuk hidup dan masa
depanku kelak. Salam dari aku, Wanita yang kadangkala masih merasa rapuh, tapi
sudah tak lagi menangis ketika menulis ini....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar